SEJARAH PERCETAKAN ROTOGRAVURE
SEJARAH PERCETAKAN ROTOGRAVURE
Pada abad ke-19, sejumlah perkembangan dalam fotografi
memungkinkan produksi pelat cetak fotomekanis. WH fox Talbot menyebutkan pada
tahun 1852 penggunaan tekstil dalam proses fotografi untuk membuat
setengah-nada di pelat cetak.
=> Sebuah paten Perancis pada tahun 1860 menggambarkan reel-fed gravure tekan.
=> Sebuah kolaborasi antara Klic dan Fawcett di Lancaster mengakibatkan berdirinya perusahaan Rembrandt Intaglio Percetakan pada tahun 1895, dimana perusahaan memproduksi seni cetak.
=> Sebuah paten Perancis pada tahun 1860 menggambarkan reel-fed gravure tekan.
=> Sebuah kolaborasi antara Klic dan Fawcett di Lancaster mengakibatkan berdirinya perusahaan Rembrandt Intaglio Percetakan pada tahun 1895, dimana perusahaan memproduksi seni cetak.
Pada
tahun 1906 mereka mulai menjual cetak gravure(cetak benam) multi-color untuk
yang pertama Pada tahun 1912,Tuan Bruckman di Munich membuktikan dengan
mencetak prangko Bavarian yang masuk ke produksi pada tahun 1914. → Juga pada
tahun 1912 formula pencetakan koran oleh Gravure reel-fed yang dijual di London
dan Berlin (The Illustrated London News dan Der Weltspiegel).
Pada tahun 1932 George Gallup "Melakukan Survei Menentukan Nilai Relatif Rotogravure sebagai Advertising Medium" menemukan bahwa rotogravure khusus pencetakan koran dan iklan lebih banyak dibaca oleh masyarakat ketimbang yang lainya.
Pada tahun 1932 George Gallup "Melakukan Survei Menentukan Nilai Relatif Rotogravure sebagai Advertising Medium" menemukan bahwa rotogravure khusus pencetakan koran dan iklan lebih banyak dibaca oleh masyarakat ketimbang yang lainya.
Secara etimologi rotogravure terdiri dari 2 kata,
yaitu roto atau rotern yang artinya berputar dan Gravure
yang artinya cukil / ukir
Secara terminology rotogravure adalah salah satu
teknologi cetak dari teknik cetak dalam yang menggunakan acuan berbentuk
silinder yang berputar, dimana gambar atau tulisan pada acuan tersebut
diperoleh dari hasil dicukil atau diukir.
Rotogravure
adalah salah satu teknologi dalam dunia percetakan.
Rotogravure sendiri dalam dunia grafika berarti "cetak dalam" atau
dalam bahasa awam adalah teknologi cetak yang biasa digunakan untuk mencetak
media yang terbuat dari bahan yang fleksibel, misalnya berbagai jenis plastik,
alumunium, kertas, serta PVC. Bahan yang akan dicetak adalah dalam bentuk rol
atau gulungan.
Keterangan :
A : Inks Camber
B : Film Cylinder
C : Impression Cylinder
D : Material Cetak / Substrate
(Kertas, OPP Film, Plastik Dan sebagainya)
E : Dokter Blade
Teknik Cetak Dalam adalah proses cetak menggunakan permukaan yang dikerik (tenggelam). Pada cetak dalam bagian gambar didalamkan ke dalam logam acuan cetak. Bagian yang didalamkan harus mengalihkan tinta pada kertas (atau bahan lain yang dicetaki) sedang permukaan logam yang tidak digarap harus menghasilkan bagian putih pada cetakan. Dengan sendirinya sewaktu penintaan acuan cetak tidak hanya bagian yang didalamkan saja yang menerima tinta, tetapi juga permukaannya. Jadi supaya dapat memperoleh bagian putih pada cetakan, setelah penintaan tinta harus dihilangkan dari permukaan. Bentuk cetak-dalam yang tertua ditemukan sejak abad ke-15.
Teknik Cetak
Rotogravure banyak di pakai pada percetakkan kemasan makanan dan shopping bag,
Teknik Cetak Rotogravure mempunyai beberapa keunggulan dibanding teknik cetak
yang lain, yaitu mengenai kecepatan cetak yang sangat tinggi dengan hasil yang
sangat bagus. Namun demikian Teknik Cetak Rotogravure ini termasuk memiliki
ongkos yang tinggi untuk pembuatan satu silinder film, makanya kalau memakai
Teknik Cetak Rotogravure ini harus mempunyai jumlah cetak yang besar dan sering
cetak.
Hasil dari cetakan rotogravure tersebut tidak langsung
dapat dinikmati oleh konsumen, tetapi harus melalui beberapa tahap. Tahapan
pembuatan kemasan makanan, misalnya sebagai berikut:
- Plastik hasil cetakan dilaminasi terlebih dahulu dengan menempatkan rol yang telah dicetak ke mesin laminasi, kemudian plastik rol tersebut dilapisi dengan bahan perekat dan ditempelkan ke media lain berupa "metalize" (campuran antara bahan plastik yang dilapisi dengan alumunium).
- Hasil rol yang telah dilaminasi kemudian dikeringkan (di "aging") terlebih dahulu.
- Rol yang telah dikeringkan kemudian dibawa ke mesin "slitter", untuk memotong gulungan panjang dan lebar menjadi ukuran tertentu sesuai dengan pesanan dari produsen makanan ringan tersebut.
Rotogravure dapat juga digunakan untuk memproduksi
majalah, folding box, gift wrapp dan label minuman yang dengan peralatan khusus
dapat dikerjakan in line. Kelebihan rotogravure dibandingkan dengan proses printing
lainnya adalah dapat digunakan untuk mencetak dalam roll dengan lebar mulai
dari 20 cm (labeling)hingga 1100 cm (floor vinyl) dengan panjang lebih dari
5000 mtr tergantung material yang digunakan. Demikian juga jenis material yang
digunakan sangat bervariasi, mulai dari plastik film 12mc hingga karton 320
gsm. Sedangkan kelemahan dari rotogravure adalah, kualitas gambar tidak setajam
offset dan teks terbentuk dari susunan dot.
https://id.wikipedia.org/wiki/Rotogravure
https://rotogravurepackaging.com/detailpost/rotogravure-gravure- cylinder#PMmiYklS4PyFb7qU.99
Komentar
Posting Komentar